WFH dengan absensi selfie

Tahun 2020 sudah berakhir dan ditutup dengan sebuah kenyataan bahwa Corona masih mengancam di seluruh pelosok dunia. Awal tahun justru diawali dengan merebaknya kembali virus ini dan menyebabkan pemerintah mengambil tindakan untuk memberlakukan PSBB tanggal 11-25 Januari 2020.

Salah satu klaster yang menyumbang kasus COVID-19 terbanyak adalah klaster perkantoran terutama kantor dengan karyawan dalam jumlah besar. Diduga kuat penyebarannya berasal dari mesin fingerprint yang digunakan karyawan secara massal untuk mencatatkan kehadiran mereka.

Bagaimana alat pemindai sidik jari dapat menularkan virus?

Virus Corona menurut sebuah publikasi riset dari peneliti Jerman dalam The Journal of Hospital Infection menyimpulkan bahwa virus corona masih dapat bertahan di permukaan material logam, kaca, atau plastik hingga 9 hari. 

Jadi, jika ada satu orang karyawan terinfeksi COVID-19 meletakkan jarinya di permukaan kaca sensor fingerprint, dia akan meninggalkan virus di sana, Selanjutnya puluhan atau ratusan orang yang menyentuh sensor tersebut bisa memindahkan virus ke tubuhnya apabila mereka tidak mencuci tangan.

Akibat banyaknya kasus penyebaran corona virus oleh alat absensi sidik jari, sejumlah perusahaan di Amerika Serikat, Mesir, dan India sempat melarang penggunaan mesin fingerprint untuk mencegah penularan COVID-19.

Di Indonesia sendiri belum ada ketentuan pemerintah mengenai penggunaan pemindai biometrik jari tersebut. Namun, banyak perusahaan mulai beralih ke teknologi nirsentuh atau absensi selfie.

Aplikasi absensi selfie membantu mencegah penyebaran virus karena tidak membutuhkan kontak ke perangkat publik. Setiap karyawan dapat mencatatkan kehadiran dengan cukup melakukan selfie di perangkat handphone yang dimilikinya.

ini kelebihan absensi selfie dibanding absensi fingerprint?

1. Monitor kehadiran jadi lebih mudah

Aplikasi absensi karyawan berbasis teknologi global positioning system (GPS) memungkinkan Anda memantau kehadiran setiap karyawan di banyak lokasi, bahkan pada waktu yang sama. Artinya, absensi selfie memberi Anda visibilitas terhadap titik-titik yang disetujui sebagai lokasi absen karyawan, di mana pun lokasinya di seluruh dunia. Satu aplikasi bisa menjangkau semua karyawan, sementara fingerprint tak bisa mendukung sistem absensi tersebar semacam ini.

2. Efisiensi biaya 

Jika absensi model fingerprint yang membutuhkan piranti stasioner yang dipasang di beberapa tempat, absensi selfie tidak membutuhkan perangkat semacam itu. Setiap karyawan cukup mengunduh aplikasi di smartphone mereka dan menggunakannya untuk melaporkan kehadiran. Jadi, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya pengadaan dan pemeliharaan alat absensi yang mahal.

3. Cocok untuk karyawan remote dan WFH 

Karena fleksibel dan dapat diakses di mana saja, absensi selfie sangat mendukung karyawan remote dan sistem work from home (WFH). Karyawan dapat mencatatkan clock in dan clock out dari rumah mereka masing-masing, tanpa harus pergi bolak-balik ke kantor. Karena itu, aplikasi ini adalah model absensi 2020, di mana penggunaannya semakin dibutuhkan sejak pandemi melanda Indonesia di tahun ini. 

4. Cegah manipulasi data

Aplikasi e-absensi lebih aman dan minim kecurangan. Karyawan melaporkan kehadiran dengan foto selfie di aplikasi smartphone, kemudian sistem GPS melakukan verifikasi terhadap lokasi karyawan dan teknologi face recognition menyesuaikan hasil foto dengan data biometrik pengguna. Selanjutnya, sistem secara otomatis akan menyimpan data kehadiran di server cloud yang aman. Data absensi ini tak bisa dimanipulasi oleh karyawan.

5.  Minim human error dan menyajikan data real-time

Fingerprint membutuhkan proses unduh data, serta ada kemungkinan perangkat error dan data tidak terbaca. Sedangkan dengan absensi selfie, data kehadiran karyawan disajikan secara real-time. Tak perlu unduh dan tak perlu rekap, Anda dapat melihat data paling mutakhir kapan saja. Bahkan, Anda bisa tahu karyawan yang tidak masuk kerja tepat pada saat jam masuk kerja.

6. Meminimalkan penularan virus

Mobile attendance bebas dari kontaminasi virus karena digunakan secara personal melalui smartphone, berbeda dengan fingerprint yang dipasang di pintu masuk dan disentuh oleh banyak karyawan. Jika Anda mempekerjakan karyawan di kantor saat pandemi, aplikasi absensi selfie akan memberi rasa aman bagi mereka dengan mengurangi sentuhan.

Aplikasi kami juga menyematkan fitur contact tracing yang memudahkan penelusuran kontak-dekat karyawan yang terinfeksi COVID-19 di kantor, sehingga Anda lebih cepat mengetahui siapa saja karyawan yang berisiko tertular dari karyawan yang positif.

Contact tracing membantu Anda mencegah terjadinya klaster perkantoran, sekaligus mengantisipasi kerugian perusahaan. Sebab, Anda tak perlu menutup dan menghentikan bisnis, tetapi cukup menyarankan karantina bagi karyawan yang merupakan kontak-dekat penderita.

Rasakan manfaat yang sangat besar ini hanya dari aplikasi kami. Segera hubungi kami untuk mendapatkan demo produk sebelum memutuskan untuk membeli

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
Skip to content